Rabu, 23 Februari 2011

Ada bahagia di tawanya

Di sebuah acara, entah pernikahan atau reuni akbar, aku dan sahabatku sedang makan bersama.Tiba - tiba Fery menghampiriku dan bertanya " Kerjanya libur Ra?". Ku jawab "iya", itu saja. Kemudian dia pamit pergi bersama teman-temannya.
Aku dan acie siap pergi, tapi kemudian terhenti saat ku lihat sebuah bis penuh dengan orang parkir di depan kami.
" Ntar cie, kayaknya itu kelas ka Bayu deh," kuperhatikan satu- satu orang yang turun dari bis. Dan ternyata ada seseorang yang mirip, aku tidak yakin karena gaya rambutnya berbeda. Kuperhatikan orang itu, dan ternyata dia menghampiri Lani dan Ami, temen pramukaku.
" Bener cie itu kak Bayu." teriakku. Aku menghampirinya,tapi kemudian bingung apa yang harus kukatakan.
"Kak damang?" hanya itu yang bisa kukatakan padanya.
"Eh rara,pagi- pagi ga pernah online yah?" tiba-tiba dia menarik tanganku menjauh dari lani dan Ami. Acie sedari tadi jauh dariku membiarkanku menghampiri kak Bayu.
"iya, ga pernah, biasanya agak siangan"
"pantesan aku liat lewat facebook anakku, ternyata rara ga ada"
Tiba-tiba acie teriak dari jauh, " Haah?!anak??!. Berarti udah nikah dong". Aku melihat ke arah acie, kemudian ke arah kak Bayu.
"Oh iya, sini aku kenalin" kata kak Bayu tenang, senyumnya bahagia. Dia menuntunku menuju seorang wanita yang sedang menggendong bayi.
"ini istri kakak" dia memperkenalkan. Aku merasakan betapa kak Bayu bahagia. Dia pergi kembali berbincang dengan lani, aku sendiri berbincang dengan istrinya.Katanya sekarang mereka tinggal di bandung, dan kak Bayu punya klinik.Istrinya tidak cantik, lebih muda dariku dan berbadan kecil.Rambutnya sedikit keriting, tak berkerudung.Anaknya perempuan, tapi tidak cantik juga. Selagi aku berbincang dengan istrinya, acie menghampiri kak wahyu dan tampak membicarakan aku.
" kak Bayu tahu kan kalau rara itu suka sama kak Bayu,hampir sebelas tahun dan dia tak pernah melupakan kakak." Aci bercerita menggebu-gebu, tampak dia sedih, kesal dan marah, meski sebenarnya dia tak berhak apapun atas semuanya.
" Yah, tapi gimana lagi, memang kita ga ada jodoh" jawab kak Bayu pelan. Aku takut istrinya mendengar pembicaraan mereka,aku mengalihkan perhatian dengan bercanda dengan bayinya, hingga aku tak tahu lagi apa yang dikatakan mereka.
Aku tak merasakan apapun,ekspresi rasa sedih telah diwakili acie dengan sikapnya pada kak Bayu. Aku merasa bahagia saat melihat tawa dia. Tapi sungguh hatiku hampa. Berbeda dengan mimpi sebelumnya.
22 Februari 2011