Rabu, 12 Desember 2012

It's Desember 2012

It's about my love.
Aku bangun pagi sekitar jam 3 pagi, kemudian aku ngerjain tugas perancangan. Selama sejam aku duduk di depan laptop tapi gambar tak ada kemajuan. Kemudian aku berbaring dan ketiduran kurang lebih hanya sejam, jam 5 aku bangun lagi. Sambil berbaring aku mengingat ini hari apa dan tanggal berapa. Hemh..ini hari rabu tanggal 12 bulan 12 tahun 2012. Waktu sungguh cepat berlalu, aku masih ingat kemarin ngecek tulisanku di blog saat menyambut tahun ini 2012 dengan ceria.
My bucket list no. 5 sepertinya akan gagal, karena ini sudah pertengahan Desember dan kenyataannya tak ada someting special mengenai mysoulmate yang entah masih dimana. Yups..aku masih sendiri sampai desember 2012 ini, sedangkan harapanku aku sudah punya pacar atau menikah di tahun 2012 ini. Dan aku ingat pertanyaan temanku saat dia membaca bucket list ini, "kalau misalkan nanti 2012 lo masih single gimana?". Aku menjawab dengan gampang "langsung edit, ganti tahunnya,jadi menikah atau punya pacar di tahun 2013". 
Sambil berbaring, aku berdialog dengan Tuhanku, Allah Subhanahuwata'ala. Ya, Allah, ketika aku remaja, aku berfikir aku akan menikah saat usiaku paling lambat 25 tahun. Kini 3 tahun telah lewat dari pemikiranku dahulu. Aku tak tahu sampai kapan Engkau akan membiarkanku hidup sendiri tanpa pasangan, mungkin sebelum usiaku 30 atau mungkin lebih dari 30 tahun. Kini usiaku hampir mendekati angka itu. Tak pernah kubayangkan sebelumnya akan berjalan sendiri sampai sejauh ini. Ya Allah, apakah benar aku tak pernah sekalipun meminta pasangan padaMu?, atau apa justru permintaanku terlalu berlebihan sehingga tak pantas Kau kabulkan?. Aku belum tahu kenapa? Tapi.. aku tak butuh alasan mengapa Kau biarkan aku masih sendiri sampai detik ini karena aku percaya alasan itu adalah karena Kau mengasihiku. Aku tak pernah merasa resah atau sedih hanya karena belum menikah di usia ini karena aku selalu percaya Kau punya skenario sendiri atas cerita kehidupanku. Tak pernah sekalipun sebelumnya aku merasa risau, galau atau takut tidak punya pasangan.Tapi ada apa dengan pagi ini Allah. Ketika aku terbangun di pagi hari ini dan berbaring, aku melihat dan mendengar semua kata-kata dan kejadian yang aku lewati tentang pasanganku siapa, dimana, kapan, bagaimana semuannya menggantung dalam kepalaku. Ya Allah tetaplah jaga hatiku agar tetap dalam lindunganMU.
Meskipun sedikit sedih tapi aku tak pernah kecewa, karena secara tidak langsung itu adalah pilihanku sendiri. Ya, menjadi jomblo itu adalah pilihan bukan nasib. Jika tujuanku hanya punya pacar, aku bisa mendapatkannya bahkan berkali-kali. Atau jika tujuanku hanya menikah, aku bisa melakukannya bahkan sebelum tahun 2012. Ga percaya?. Kakakku, saudaraku, atau temannya mereka selalu menawarkan apakah aku mau dikenalkan dengan seorang pria yang sedang mencari istri. Mereka punya banyak stock jika aku mau menikah. Tapi aku selalu memilih untuk menolak mendapatkan jodoh dengan cara itu. Entahlah mungkin karena aku belum merasa dewasa diusiaku yang hampir 30 ini, sehingga pola pikirnya masih kekanak-kanakan. Masih berharap ada drama dalam hidupku.


Kamis, 29 November 2012

Meet You in My Dreams

Kamu datang lagi dalam mimpiku, kali ini berani menampakkan diri dan berbicara padaku. Bukan hanya isyarat dan sembunyi-sembunyi. Wajahmu pun terlihat jelas dibanding mimpi sebelumnya yang hanya buram, mungkin aku bisa mengenalimu jika kita bertemu. Kau juga bertanya siapa namaku kemudian tersenyum saat melihatku bernyanyi sumbang. Kau pun menyebutkan namamu, hanya saja saat aku bangun aku tidak bisa mengingatnya lagi. Kita bercerita banyak, tertawa banyak dalam suasana bahagia. Meskipun aku merasa bersalah pada keluarga yang telah masuk dalam duniamu yang bukan duniaku. Hanya dalam mimpikah kita bertemu?. Kuharap kau segera datang dan menemuiku, tapi kumohon  keluarlah dari duniamu yang menyeramkan bagiku. Aku tak ingin masuk ke duniamu tapi tak ingin juga kita berlainan dunia.

Senin, 12 November 2012

Setengah malam with Lee seung gi

4 november 2012 
Indonesia memang lagi demam konser korea, banyak artis dan penyanyi yang konser atau sekedar fans meeting di Jakarta. Aku ga tahu tentang semua korea, tapi ada diantaranya yang aku suka yaitu Bigbang, Lee seung Gi, Alex de Clasique. Kedua diantaranya beneran dateng ke Indonesia. Waktu denger Bigbang mau tour alive ke Jakarta aku langsung berburu tiketnya, dan waktu ada kabar Lee Seung Gi akan fans Meeting (fm) di Taman Anggrek tanpa ba bi bu aku beli tiketnya. Kebetulan memang dananya ada meski bukan VIP.

Fm Lee Seung Gi ini pas banget sama jadwal utsku yaitu hari minggu. Gara-gara lagi UTS aku ketinggalan pers conference-nya di hari sabtu karena sibuk ngerjain tugas. Ke sana, tapi udah bubar. Untungnya meetingnya minggu jam 7 malem dan ujianku selesai jam 4 jadi masih keburu. Aku ke acara ini sama sahabatku lira (dia lebih ngefans daripada aku). Kalau aku membagi cintaku pada dua orang yaitu daesung bigbang dan Seung gi, tapi Lira bener-bener cuma suka Lee sung gi, jadi ga heran kalau dia rela dateng jauh dari Cianjur cuma buat liat fans meeting nya.Selain Lira aku bareng sama Tutut, temennya temenku, dia kadar ngefansnya lebih tinggi dari Lira. Kalau diurutkan Tutut no.1, Lira no.2, dan aku no.3. Aku cuma menikmati lagu-lagunya terutama album terbarunya yang tonigth, juga suka sama dramanya, Lira ngfans jauh saat pertama lee seung gi jadi penyanyi, sebelum dia main drama Lira sudah ngfans dan tahu tentang kehidupannya, kalau Tutut meski dia tahu seung gi dari drama tapi jadi ngefans banget sampai ikut gabung jadi Airens (sebutan fans clubnya Seung gi).

Memang butuh harga mahal untuk sebuah pertemuan yang mengesankan, dan seperti kata penyiar trax fm Jakarta, Airens tidak salah memilih penggemar. Lee seung gi bener-bener ramah dan welcome sama penggemarnya. Dia antusias menerima cinta dari para penggemarnya. Aku duduk diantara Lira dan Tutut. Keduanya super duper riweuh melihat idolanya diatas panggung, teriak, jingkrak2 dan ikut nyanyi2. Aku diam mematung diantara dua orang yang kegirangan.  Beda dengan waktu aku nonton Daesung (lebih liar) Posisiku tegak tak bergerak dengan mendekapkan tangan di dada, begitu dari awal sampai akhir. Sampai titik tertentu aku menangis mendengar Lee seung Gi nyanyi lagu Cinggu Jana kemudian tertunduk. Ekspresi yang aneh melihat orang yang aku suka.Hahhhaha... Aneh memang ...kalau orang liat aku pasti mikir aku ga begitu suka sama Seung Gi karena disaat orang teriak dan jingkrak2, aku cuma diam terpaku... Padahal aku sedang berusaha mengendalikan hatiku agar tidak meledak karena campuran perasaan.. He is Perfect person.. He is my dream ..He is my HwangJa.... lalu apa yang membuat aku tidak puas, semua hal yang aku suka, ada pada diri seorang Lee Seung Gi dan kenyataan yang bikin aku sedikit sadar dari mimpi adalah aku tetap seorang siput dalam cangkang. Aku jadi teringat sebuah puisi yang aku tulis untuk seseorang seperti dia dan ini membuatku semakin sadar... Cukup nikmati saja musiknya, jangan bermimpi lebih dan berfikiran aneh-aneh. Tapi tetep aku bermimipi suatu saat pengen tuh ketemu dan bisa ngobrol langsung sama Lee seun gi. wkwkwkwk. Tetep ngayal.com
 Fansnya bukan terbatas ABG tapi  banyak juga yang seumuran aku bahkan lebih.

Senin, 29 Oktober 2012

Sifut telah menjadi siput

Sifut adalah julukanku waktu SMA, meskipun tidak semua tahu tentang ini. Julukan itu aku sendiri yang membuat, yaitu kependekan dari SIti FUZi. Karena sifuj terlalu biasa maka aku mengganti menjadi SIPUT biar lebih unik. Pasti tahu dong kalau siput itu sejenis keong. Dia termasuk moluska , geraknya pelan, dan cara berjalannya seperti cacing. Kata siput selalu identik dengan pelan. Sebenarnya gerakku tidak sepelan siput, dan lumayan cekatan dalam bekerja.*ehem..ehem..muji sendiri.Jadi intinya panggilanku sifut bukan karena aku lamban seperti siput melainkan cuma mendekati singkatan namaku dari siti fuzi. Selain pelan siput juga diartikan hewan yang pemalu atau penakut. Dia punya rumah dipunggungnya, dia akan bersembunyi jika merasa dalam bahaya atau takut. Kupikir itu cocok denganku karena waktu SMA aku termasuk pendiam dan kurang gaul. Aku tertutup dan ga banyak cerita kalau bersama teman sekelas. Maka aku jadi semakin suka nama siput, kupikir si keong itu ga jelek-jelek amat., jadi aku pakai nama itu buat acount email atau nama samaran dalam hal-hal lain.
Tapi.... seperti kata pepatah, nama itu adalah doa. Setiap arti nama mencerminkan pribadi, kelakuan dan nasibnya. Ini kata pepatah, tapi terkadang suka kebetulan benar. Setelah aku memberikan nama pada diriku sendiri siput, maka sepertinya kehidupanku berjalan menjadi lambat. Saat ulang tahun bulan juni kemaren, aku sempat merenung dan tafakur mengingat apa saja yang telah kulakukan hingga aku berumur 28 saat ini. Jawabannya adalah belum melakukan apa-apa, tidak ada apa-apa.
Lambat makan
Entah sejak kapan kalau aku makan lambat banget. Dulu kayaknya ga lelet lelet amat. Ibuku selalu ngajarin buat makan dengan cepat.Tapi terakhir kali kalau makan ngariung (ngumpul) sama keluarga pasti selalu yang terakhir selesai. Begitu juga kalau di kantor, makan yang paling pertama tapi selesai paling akhir. Lambatnya sih karena lambat ngunyah kayaknya.
Lambat dandan
Kalau mau dandan mau pergi butuh waktu 1 setengah jam buat persiapan. Kalau kurang dari itu atau dadakan biasanya pasti ada yang ketinggalan atau ada yang belum beres. Kebiasaan buruk nih.
Lambat Kuliah
Ketika teman-teman SMA seangkatanku  lulus kuliah dan mulai mencari kerja atau dapet kerja, aku baru masuk kuliah. Ini lambat 6 tahun. Karena kelamaan jeda dan sudah bekerja, tentunya kuliah kelas biasa tidak mungkin lagi, lalu aku masuk kelas karyawan di tahun 2008. Masuk 2008 harusnya untuk program S1 sudah lulus di 2012 , tapi aku lambat lagi, 2012 masih dipertengahan semester. Soal kenapa jadi lambat banyak faktor. Cuti, merasa salah jalur, tidak kuat mental, dan alasan-alasan lainnyA. Udah masuk kuliahnya lambat, nyelesainnya juga lambat.
Lambat nikah
Sebenernya persfektif lambat-atau tidak mengenai nikah ini variatif, tergantung pola pikir orang dan budayanya. Aku lihat berdasarkan rata-rata dan budaya di Indonesia. Kalau dilihat teman- teman seumuranku mereka sudah punya 2 bahkan 3 anak, meskipun ada juga yang belum tapi secara garis besar sudah nikah dan berkeluarga. Aku masih belum menemukan tambatan hatiku untuk soal ini..cie..cie bahasanya. Kalau dibandingkan teman seumuranku, bisa dibilang aku termasuk yang telat nikah.

 Memang tidak sepenuhnya jelek juga sesuatu hal yang lambat.Ada pepatah biar lambat asal selamat. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Dengan terlambat kita bisa melihat lebih banyak. Tapi lambat juga ada yang bersifat negatif. Jadi mestikah nama siput dibuang jauh-jauh? Lalu aku ganti jadi The Flash. Ah.. kayak tokoh kartun... dan nama itu dah dipake provider..hehehhe.Jadi intinya apa tulisan di atas? kadang-kadang nih si fuzi, nulis yang ga jelas.Pokoknya maksudnya sifut telah jadi siput beneran.

Mengapa lambat?
Kalau soal lambat makan dan lambat dandan itu adalah kebiasaan, bisa dirubah secepatnya. Kalau soal lambat kuliah dan nikah itu adalah nasib. ^_^
Ibuku mungkin menyalahkan dirinya sendiri karena tepat saat aku keluar SMA keluargaku jatuh terpuruk sehingga aku tidak bisa melanjutkan kuliah. Andaikan Ibu ga jatuh miskin waktu itu mungkin kau bisa kuliah ke Bandung. Aku selalu mengatakan pada ibu itu tidak benar, bukan karena tidak ada biaya atau miskin aku tidak melanjutkan kuliah. Jika keadaan waktu itu ibu mampu, aku akan tetap tidak kuliah karena bingung harus masuk jurusan apa?.Aku lambat kuliah karena satu alasan, yaitu aku tak punya tujuan hidup yang jelas. Aku tak punya cita-cita mau jadi apa kelak setelah keluar SMA. Dari kecil sama sekali aku tidak punya cita-cita dalam hidup, apalagi punya mimpi jadi seseorang yang hebat. Jika dulu aku punya cita-cita mau jadi apa?, mau kemana?, pasti akan ada jalan untuk menujunya.Tak ada alasan tak punya biaya, tak punya kawan, tak punya kemampuan, semuanya akan datang sendiri jika punya keinginan. Baru sekarang aku tahu bahwa dengan mimpi dan cita-citalah seseorang bisa hidup dengan sukses.
Sekitar 2008 aku membaca novel Andrea Hirata "Laskar Pelangi". Kemudian aku menemukan, kehidupan cerita seperti dialah apa yang sebenarnya yang aku inginkan. Tiba-tiba aku menjadi iri padanya, dari mulai kecil aku ingin seperti itu, kemudian besar aku juga ingin seperti dia. Tapi waktu itu aku telah lambat beberapa langkah, tak bisa lagi meniru langkahnya.Setelah membaca novel itu aku menyusun semua apa yang kuinginkan dalam hidup, semua profesi yang ingin kugeluti, semua cita-cita yang mungkin pernah kuinginkan tanpa sadar. Benar-benar terlambat menyusun mimpi, harusnya kulakukan saat aku berada di SMP atau SMA. Tapi aku tak peduli lagi, meski kuliah biasa tak mungkin diterima, masih ada kelas karyawan. Aku menyusun semua cita-cita : (aneh juga cita-citanya heheh)
1. Sutradara film.
2.Penulis
3.Dubber
Tapi semua jalan itu bertolak dengan apa yang kulakukan, aku kerja sebagai drafter arsitektur, jika aku melepasnya kemudian kembali dari nol untuk mengejar cita-cita, aku terlambat dalam waktu. Bukan waktunya lagi untuk spekulasi dengan nasib. Maka dengan sedikit dialog dengan Allah, aku bertanya padaNya. Kalau aku jadi Arsitek mungkinkah?. Aku tak bisa menggambar dan berhitung, sesuatu yang arsitek perlukan?. Keraguan itu tiba-tiba hilang dan dengan yakin aku putuskan tujuan hidupku selanjutnya adalah menjadi sarjana Arsitektur. Karena aku sudah nyemplung di dunia arsitektur tanpa sengaja, maka kuputuskan cita-citaku selanjutnya adalah jadi Arsitek.
Kalau penyebab kenapa bisa lambat lulus kuliahnya, itu karen aku ga kuat mental. Aku selalu merasa salah jalan telah memilih arsitetur, karena setiap kali aku merancang, selalu kalah perang melawan diri sendiri. Perasaan minder, ga bisa ini, ga bisa itu, dan terutama manajemen waktu dan manajemen perasaannya sangat jelek sehingga saat aku down,  berfikir untuk berhenti dan melepas cita-citaku ini. Atau mungkin selalu ada rasa, aku ga suka jadi arsitek, aku hanya ingin menikmati nonton drama sepanjang hidupku, salah masuk jurusan nih. Tapi nyatanya aku selalu kembali ke jalan yang sama setelah melepas. Maju mundur maju mundur hingga akhirnya lambat langkah dari teman-temanku.
Karena meski banyak penyesalan kenapa dulu ga gini atau gitu, tapi kemudian banyak juga jawaban oh ternyata memang harus terlambat karena ini dan itu. Selalu ada makna dalam setiap langkah hidup yang kita lalui.

Jumat, 19 Oktober 2012

Cinta Sepihak


Bertepuk sebelah tangan itu memang menyakitkan.
Setiap aku melihatnya aku bahagia
meski terkadang menyelinap rasa sedih yang tak jelas.
Jika aku jauh dengannya ada sebuah rasa dalam dada, ingin bertemu, teringat dia, ingin bicara.
Tapi tahu kah?
semua rasa itu bukanlah indah, melainkan menyiksa.
Jatuh cinta sepihak itu menyakitkan.
Jika rindu, tak bisa mengatakan aku rindu,
tak punya alasan untuk menelpon,
tak bisa meminta untuk bertemu,
maka rindu itu menjadi terasa sakit dalam dada,
 membuat limbung perasaan.

Kamis, 18 Oktober 2012

Proses

Butuh beberapa kalimat untuk membuat paragraf.
Butuh minimal 2 kata untuk membuat kalimat. 
Dan butuh minimal 2 huruf untuk membuat sebuah kata. 
huruf-huruf itu harus disusun sedemikian rupa agar bermakna.
Akan ada detik sebelum menit.
Menit-menit bertambah menjadi jam.
Jam bertambah menjadi hari.
Hari berjumlah menjadi bulan,
tahun,
dekade,
abad.
Semuanya butuh sebuah tahapan yang terkecil untuk menjadi yang terbesar.

Dokter langganan Bagian 2

Kenapa anak itu manggil mama ke Nadia. Setahuku dia masih single dan belum menikah. Aku dulu yang nganter dokter Frans jemput anak itu untuk pertama kali diadopsi. Apa mungkin dia benar anaknya Nadia?. Kalau dihitung umur anak itu 12, itu berarti dia lahir waktu Nadia masih SMA. Terlintas pikiran buruk..astagfirullah.ga mungkin. Tadi Nadia kelihatan pucat, apa sekarang baik-baik saja. Gimana kalo penyakitnya kambuh.  Semua pertanyaan itu menggangu setelah pertemuannya tadi sore dengan Nadia. Dokter mengambil handpone, mencari nama Nadia di daftar kontak, waktu mau menekan nomornya dia berhenti dan berpikir, ah ngapain juga mikirin dia, entar dia ngomong yang macem-macem lagi. orang mah kasian ma dia eh ini malah ga mau dikasihani..ga usah ah. Tapi penasaran juga, kenapa anak dokter Frans manggil dia mama dibelakangnya tanpa sepengetahuan Nadia, apa hubungan wanita itu sama dokter Frans. Waduh..apalagi kalo aku nanya-nanya gitu, pasti dia nyangka  yang tidak-tidak.
Waktu dalam dilema antara nelpon atau tidak. Hpnya berbunyi tanda sms masuk, dokter terkejut melihat nama yang tercantum, dengan senang campur deg-degan dia membaca.
" pak dokter thanks yah dah ngingetin saya tadi sore ^_^"  dari Nadia. hah..tumben bilang makasih, biasanya protes mulu.bales apa yah?
"tumben...." ah jangan bilang gitu entar marah lagi..dia hapus kata itu lalu ngetik ulang, apa yah.
"yah sama-sama itu sudah kewajiban dokter kan buat ngingetin pasiennya" dah terkirim, kira-kira dia jawab apa yah?. semenit. kok dia ga bales yah... 5 menit berlalu kenapa masih ga bales.. dia cek lagi kotak pesan keluar. terkirim kok.
"wah kalau semua dokter di indonesia ini kayak pak dokter, pasti warga negara RI sehat walafiat selalu.^_^"  Pesan berikutnya muncul setelah 10 menit berlalu. dih bisa aja nih..muji apa ngeledek.. dia mulai mengetik " kamu kenal dokter Frans juga yah?.sedeket apa hubungannya" saat mau dikirim, dia membatalkan. Bukan urusanku mencampuri kehidupan pribadi pasien.Biarpun aku penasaran.
"pak dokter mau tanya dong.tapi masalah pribadi.tentang dokter Frans.Istrinya kemana yah, udah meninggal atau bercerai?" Hanya selang berapa menit Nadia mengirimi dia pesan lagi. Sms yang tadi tersimpan sebagai draf, dia kirimkan.
"dia dulu kakak kelas waktu sma, hubungannya ga begitu deket sih, malah jauh"
Tak beberapa lama dia kirim lagi.
" Abis keluar sma, lose contact"
" dokter Frans belum menikah, yang tadi tuh cuma anak angkatnya"
"owh..gitu..thank you yah ^_^"
"kenapa ga tanya langsung ke dia?. apa ada sesuatu?"
"enggak ko dok,tadi siang dia ga bilang belum nikah, dia cuma bialng mamanya ga ada, jangan bilang-bilang  ke dia aku nanya-nanya yah dok"
" sip, waktunya tidur,jangan terlalu larut, ga baik buat kesehatan"
 Masih ada sejuta tanya dihati dokter. Kenapa Nadia penasaran tentang dokter Frans. Apa benar cuma kakak kelas. Kenapa dia ga berani bertanya langsung.Tapi apa pantas aku bertanya?.

Senin, 15 Oktober 2012

Bigbang Alive Tour In Indonesia , 13 Oktober 2012


Nonton Konser Bigbang adalah my bucket list no.4. Sudah terwujud. Sabtu 13 Oktober 2012 di MEIS (Mata Elang International Stadium) Ancol, Jakarta. Seperti sebuah hadiah yang diberikan Allah untukku, dari mulai beli ticket sampai pulang semua lancar. Ini adalah pertama kali aku nonton konser musik, pertama kali ngantri seharian cuma buat dapet tempat duduk, pertama kali masuk sebuah gedung konser, semuanya pertama kali. Dan mungkin pertama kali ini akan menjadi yang terakhir, kapan lagi aku bisa bebas melakukan apa yang kumau tanpa ada beban apapun, ga ada yang tahu ke depannya gimana. Meskipun puas dengan konsernya tapi aku ga puas karena kejauhan, kalau ada konser bigbang lagi aku pengen yang standing atau VIP yang paling depan. Kapan lagi yah.
Ini adalah tiketku, awalnya tiket online trus aku tuker jadi tiket fisik.

 Antrian standing sama tribune dah panjang dari pagi, padahal gedung dibuka jam 6 sore dan konser baru akan dimulai jam 8 malam. Panas banget, soalnya Meis itu kan di daerah pantai.
 Bukan cuma orang Jakarta yang hadir. Surabaya, Bali, Jogjakarta, Bandung. Pokoknya se Indonesia hadir disini. Tante ini dari Surabaya, dia nganter 2 anak gadisnya dari surabaya ke Jakarta buat Bigbang. Mama yang pengertian.. heheh
 Yang ini VIP (sebutan penggemar BigBang) dari Bali. Mereka bawa banner gambar bigbang yang ditandatangani penggemarnya. Mereka cerita punya trik sendiri buat dapet ijin ortu.
Yang persis duduk disampingku dari jakarta, dia nonton buat kedua kalinya. Kemarin Jum'at dia nonton juga. Saatnya gw bilang WOW.


 Karena antrian diluar katanya ganggu SCTV yang punya acara, sebagian disuruh masuk, tapi bukan masuk gedung konser, cuma disuruh nunggu di dalem mall yang belum jadi.
Makin sore antrian makin panjang.Karena jadwalnya emang buka jam 6, tetep banyak yang dateng dari pagi. Apalagi yang dateng dari jauh.










And the show began .....





 My lovely Daesung ^_^ wkwkkwk
Hati kecilku bicara. Ga malu zi jadi Ababil (ABG Labil). Tak apa, aku memang masih ABG, setidaknya jiwanya, wkwkkw. Waktu ABG, aku anak rumahan yang baik dan kuuleun... Selagi masih ada waktu mencoba sesuatu yang ingin kucoba. I'll do. Yang penting ga ngerugiin orang. And aku makin jatuh cinta sama Kang Daesung...

Kamis, 11 Oktober 2012

Bigbang을 기다리고


Aku tahu aku sudah tak muda lagi. Usiaku sudah menginjak 28, setahun lebih lagi akan menjadi 30. Aku tahu aku bukan lagi Anak Baru Gede (ABG) yang baru mengenal dunia. Aku sudah pantas dipanggil Ibu atau Tante. Karena usiaku sudah cukup dibilang dewasa maka aku tak pantas lagi bertingkah seperti ABG. Tapi seperti kebanyakan orang bilang bahwa cinta tak mengenal usia. Dan cinta itu hanya sedikit bedanya dengan gila. Ya, terkadang ABG melakukan hal hal yang menurut orang dewasa itu adalah gila. Kalau melihat teman-teman seusiaku, jarang sekali diantara kami yang masih menyukai hal-hal yang disukai ABG apalagi bertindak seperti ABG. Karena mereka sudah menikah dan punya anak atau karena sudah merasa dewasa. Tapi aku masih menyukai hal-hal yang disukai ABG.  Salah satunya adalah K-POP atau musik Korea. Memang sih ga semua K-POP itu ABG, contohnya Alex the clasique, penyanyi korea favoritku, dia bukan ABG lagi. Tapi diantara musik K-POP yang bertebaran dimana-mana. Aku menyukai BIGBANG. Mereka adalah Boysband yang cukup dibilang masih muda.

Pertama kali aku jatuh cinta sama lagu bigbang adalah lagunya Haru haru (Day by day). Musik bergenre electric itu, ada campuran hip-hop, R&B, ditambah Rap, memikat hatiku. Aku gak tahu artinya tapi aku bisa merasakan kekuatan di dalam hentakan musik itu. Dari situ aku search lagu-lagu mereka yang lain dan tidak mengecewakan. Tak ada satupun lagu bigbang yang mellow, bahkan termasuk berisik. Tapi dalam berisik itu aku bisa menangis. Menurutku mereka menangis dan bersedih dengan cara bernyanyi sambil teriak-teriak. I love it.Untuk itu saat beberapa bulan ke belakang sekitar bulan mei 2012, ada kabar BigBang akan konser ke Indonesia aku ingin ikut nonton.
 Dan aku disebut cukup Gila oleh sebagian teman-teman karena berani menghabiskan uang RP.988.800 untuk tiket nonton konser bigbang. Orang bilang mending beli Hp, mending dipakai buat ini-itu, sayang banget uang segitu buat nonton konser, yang gitu mah liat di DVD aja. Tapi mereka yang bilang itu kan karena ga suka. Aku ga menyesal bahkan aku sedikit kecewa karena hanya mampu kelas ekonomi, yang VIP sekitar 2 juta. Hari konser itu adalah lusa. Saat ini, aku gak seheboh mereka, tapi ga tahu kalau sudah berbaur dengan para ABG, mungkin akan kabawakeun (terbawa suasana).
Stage nameBirth nameDate of birth
RomanizedOthersRomanizedHangul
T.O.PTOPChoi Seung-hyun최승현November 4, 1987 (age 24)
TaeyangSOLDong Young-bae동영배May 18, 1988 (age 24)
G-DragonGDKwon Ji-yong권지용August 18, 1988 (age 24)
DaesungD-LiteKang Dae-sung강대성April 26, 1989 (age 23)
SeungriV.I.Lee Seung-hyun이승현December 12, 1990 (age 21)
Sumber tabel : wikipedia.org


Selasa, 09 Oktober 2012

Romawi

Aku tidur dengan memakai daster gombrong punya ibuku. Setiap kali tidur sepertinya  Ruh telah keluar dari raga fuzi kemudian gentayangan ke sutu tempat. Baik itu tempat yang belum fuzi singgahi atau yang pernah dia lalui. Seperti malam ini, aku dengan memakai baju daster yang kupakai tidur, pergi ke sebuah pertemuan arsitektur. Disana banyak sekali orang, ada yang kukenal  dan ada juga yang tidak. Kerumunan orang itu dibagi menjadi dua untuk bersaing memainkan sebuah drama.Cerita yang aku bawakan yaitu tentang romawi. Aku tidak bisa memilih karena aku kalah voting. Aku sedih karena terpisah dengan Gery. Dia ada di grup sebelah dengan teman-teman yang lain. Ada yang menarik perhatianku dari grup sebelah, entah siapa namanya, bukan orang yang kukenal. Tapi aku tahu dia menyukaiku dan aku akan menyukainya. Aku bersama gery dan teman kampus yang lain. Sebelum bertanding panitia menyuruh untuk bersalaman dan saling mengenal dulu satu sama lain. grup sebelah berderet menerima salam dan grup aku berjalan beriringan menghampiri mereka. Seperti akan memulai sebuah pertandingan sepak bola. Saat tiba aku berhadapan dengan dia, (sebut saja dia Kang Kyung Jun, karena perawakannya mirip dia). Dia tidak menyebutkan namanya siapa dan tidak bersalaman, dia memindahkan uraian rambutku yang tadinya di bahu kiri menjadi ke bahu kanan. Dia mendorong orang yang didepan dan belakangku yang kebanyakan lelaki, sehingga akutidak berhimpitan dengan mereka. 

Aku terbangun, kemudian minum dan niat untuk puasa di hari besok. Aku tertidur lagi.

Aku makan di sebuah restoran lesehan dengan teman-temanku. Kang kyung jun duduk di meja lain berdua dengan asistennya. Aku memandangnya, berusaha melihat wajahnya dengan jelas agar saat bangun aku bisa ingat wajahnya. Asistennya melihatku memandang kyun joon, sambil tersenyum kepadaku dia berbisik dan menyikut bahwa aku tengah memperhatikannya. Tapi Kyung joon tak menghiraukan asistennya, dia hanya memandang lurus ke depan dan terus menikmati makanannya. Saat setelah aku memalingkan pandangan, barulah dia melihatku dengan sekilas. Aku yakin dalam hatiku bahwa aku akan menyukai dia dan dia akan menyukaiku, tapi siapa dia, apa pekerjaannya, bagaimana rupanya tak jelas.



Saat bangun aku penasaran dengan Bangsa Romawi. Jelas itu ada dalam Al-Qur'an yaitu Ar-Rum.

Rabu, 05 September 2012

My Bucket List no 7

My bucket List no 7  yaitu Ketemu sama my first love  telah terwujud pada tanggal 31 Agustus 2012. Bukan bertemu face to face sih, hanya nemu account facebook miliknya trus lihat-lihat semuanya. Bukankah tujuan ingin ketemu juga hanya untuk tahu kabarnya?. Karena sejak keluar SMA, aku tak pernah lagi bertemu dengan dia dan tak tahu tentang kabar atau beritanya hampir 11 tahun. Jadi penemuan accountnya ini bisa dianggap bertemu sama dia.
Lalu apa yang akan kulakukan setelah tahu tentangnya?. Jawabannya adalah Ya sudah. Cukup hanya sudah tahu tentang kabarnya dan sesuatu itu telah terselesaikan. Aku bisa menyelesaikan kisah novelku dengan ending yang jelas. Dan tidak terkungkung dalam masa lalu lagi.
Makasih Allah yang Maha Kuasa yang telah menunjukan tentangnya padaku. Dan aku bertambah takjub dan ga meragukan lagi kalau memang skenario hidupku itu hanya Dia Tuhanku yang mengatur. Allah bisa menyembunyikan segala sesuatu tentang My first love tanpa bisa kuketahui selama 11 tahun. Padahal aku sering search di facebook sejak aku mulai buka account dan hampir jadi kebiasaan untuk mencari namanya, tapi baru kali ini aku bisa menemukannya, ajaib.

Jumat, 31 Agustus 2012

Lirik Lagu Sandhy sandoro, Tak pernah padam




Senyumanmu masih jelas terkenang
Hadir selalu seakan tak mau hilang dariku dariku
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua
*
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam
Api cintaku padamu wooo ooo yeah
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam

Kamis, 16 Agustus 2012

Tanyakan padaku

Aku tak bisa menjawab saat kau balik bertanya
"suka gimana maksudnya"?
Karena aku sendiri masih bertanya kenapa, bagaimana, mengapa?
Aku menyukaimu lebih dari sahabat.
Aku tak ingin jatuh cinta padamu lebih jauh.
Berusaha sebisa mungkin hanya sebatas suka.
Tapi semakin aku mencoba menghapus dan menjauh
namamu malah semakin lekat dihatiku, bahkan berlebih dekat.
kini bukan hanya sekedar kata tanya "apa mungkin kau juga suka?"
sikapmu, tingkahmu berpengaruh dalam hariku
Lalu apa yang harus kulakukan.
tak ada lagi yang bisa kutanyakan padamu.
Karena aku takut jawabannya tak sesuai yang kuingin.
Aku hanya ingin menjawab tanpa harus bertanya.
dan hanya menunggu satu satunya jalan terakhir
meski aku benci menunggu.
Menunggu dan melihat akan kemana Tuhan melemparku.
dan sebenarnya bait tulisan ini juga percuma
meskipun kau berulang kali baca,
kau tidak akan mengerti makna semua ini
aku tahu karena kamu tidak peka.

Kamis, 28 Juni 2012

28 in 28

Hari ini adalah hari istimewa, tanggal 28 di usiaku yang ke 28. 28 tahun yang lalu pada tanggal 28 juni,Bapa memberi aku nama Siti Fuzi Ruhaeni (artinya : wanita terhormat yang selalu dirindukan) dan mematenkan bahwa tanggal ini adalah tanggal lahirku dengan akta lahir. Yah... 28 tahun yang lalu pada tanggal 28 tepat hari kamis. Pernah aku membuat status di twitter bahwa apa yang akan kuhadapi di hari ini ada 2 kemungkinan : tangis atau tawa. Dan jawabannya adalah tangis. Di hari ulang tahunku yang angkanya sangat ku sukai yaitu 28 thn di tgl 28 aku menitikkan air mata kesedihan. Apa penyebab kesedihan itu, sepertinya terlalu banyak. Mungkin aku hanya bisa menyimpannya dalam hati tanpa harus menuliskannya dimanapun. Apalagi untuk menceritakkannya pada yang lain, karena sebab kesedihan itu hanya tanda aku tidak pernah bersyukur atas kehidupanku selama 28 tahun hidup.

Hal yang paling kusyukuri adalah mempunyai sahabat yang selalu mengingatku. Tengah malam, 2 sahabatku, Hana dan Acie mengirim sms ucapan selamat ulang tahun. Ucapan itu adalah kado terindah yang aku miliki. Karena diantara semua yang aku kenal dan mengenalku, cuma sahabatku itu yang ingat kapan aku ulang tahun. Sebenarnya secara munafik aku mengakui kalo ucapan selamat ulang tahun itu ga ada arti apa-apa. Aku ga akan sedih kalo ga ada yang inget ultahku karena keluargaku memang tak biasa merayakan hari jadi. Tapi saat sahabatku bangun tengah malam untuk mengirim sms, padahal aku tahu susah sekali bagi mereka. Itu adalah perhatian yang membuatku terharu ^_^. Perumpamaannya seperti " ketika kamu sendiri tanpa siapapun dan tersesat, mereka datang mengulurkan tangannya untuk menyelamatkan". Bahagia kan ^_^.

Ternyata aku hampir tua (masih ga mau ngaku klo dah tua heheh ^_^). Usia kepala dua telah kulewati 9 kali, tahun depan adalah tahun terakhir aku bergelar kepala dua dan akhirnya harus menerima kepala 3 diusiaku. Masih ada 2 tahun untuk mengaku masih muda wkwkkw. Masih banyak mimpi dan cita-cita yang belum aku capai di usiaku yang ke 28 ini. Termasuk My Bucket list salah satunya. Aku akan terus semangat mewujudkan cita-cita dan mimpi-mimpiku itu meski terlambat secara umur.

Di 28 ini, aku lahir kembali.Maka aku akan merubah semua tanda kurung buka menjadi tanda kurung tutup => :(( jadi :)) atau tanda ~_~ menjadi ^_^ dalam setiap hari-hariku. Semua kesedihan, penantian yang tak kunjung datang, keinginan yang tak pernah terwujud, harapan yang tak pernah terkabul, mimpi yang selalu kandas, kelemahan yang menjatuhkaku, akan kututup sampai di sini. Aku akan benar-benar membuka lembaran baru di tanggal dan hari ini.

Terima kasih Allah Subhanahuwataala sepanjang 28 tahun ini Kau senantiasa melindungi langkahku, menjagaku, membahagiakanku, menenangkanku, dan memanjakanku. Terima kasih atas semua yang Kau berikan padaku.Iman Islam,Ibu,ayah,adik, kakak, keluarga, sahabat, kawan dan teman, jiwa dan raga, tempat, bakat, semua yang ada pada diriku adalah bukti kasih sayangMu untukku. Untuk permintaan dan harapan, Kau tahu lebih dari siapapun, aku selalu bersabar menanti semua doa dan harapanku Kau kabulkan.Aku ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Wilujeng tepang taun.Selamat ulang tahun. Happy Birtday. お誕生日おめでとうございます. 생일 축하. 28 in 28 I love it 1 bulan kemudian.. 28 July 2012. Aku mendapat hadiah ulang tahun dari Ibu Boss.Meski telat sebulan tapi aku senang, dia masih inget dan sempet beli kado untukku..Makasih.

Senin, 11 Juni 2012

Orang Indonesia Gila..dan aku termasuk di dalamnya

Sepertinya My Bucket List no.4 bakal terlaksana. Di twitter ada pengumuman penjualan tiket buat konser bigbang di Indonesia akan mulai di jual hari sabtu 9 juni 2012 jam 10 waktu GMT-07. Aku sedih banget karena lagi bokek..rencana kan nabung dulu baru bisa. Dah pesimis aja. Tapi untung ada temenku yang baik hati dan tidak sombong hehhe, mbae, dia minjemin cc nya buatku.Bukan cuma itu dia rela ikut berburu mesenin tiket buatku karena aku lagi sibuk ujian. Hari Sabtu pagi, sambil ngerjain paper buat tugas aku terus mantengin Myticket.com buat berburu tiket. Tapi tuh website ngehang.. ga ada respon sama sekali..dicoba beberapa kali tetep aja gitu.Setengah jam masih aja gitu. Aku nyari tahu di twitter lagi.Katanya servernya error. Lalu aku coba buka tiket.com.Gilaaa..cuma setengah jam kok tiket habis terjual semua... Bener-bener dah kok bisa sih cepet kayak gitu.Tambah risau karena aku mesti pergi ujian sedangkan tiket dibuka lagi jam setengah 1 siang.. Ah hopeless. Tapi kemudian mbae SMS aku. "gimana jadi ga beli tiketnya". Aku telpon dia dan minta dipesenin tiket, trus aku berangkat kuliah. Walau lagi ujian, penasaran juga gimana hasil dari mbae, ah ternyata hpnya ketinggalan. Terpaksa aku harus nunggu nanti malem buat tahu kabar aku kebagian tiket apa enggak. Finally, pas aku pulang, yang pertama aku buru adalah HP. Sms 1:ga bisa masuk zi. sms 2.udah masuk tapi coba lagi-coba lagi. sms 3. udah aku beliin yah tiketnya, dah bisa. Daaaaaaaaaaaannnnn...... aku jingkrak2 sendiri di kamar. Kayak kejatuhan buah duren..( benjol dong ^_^) Nonton konser bigbang adalah my bucket list, sebuah mimpi yang aku catet. Butuh keberanian, perjuangan, kesabaran, pengorbanan untuk mewujudkannya. Berani pergi sendiri meski ga ada temen, berjuang berebut tiket seIndonesia, sabar menanti waktunya, berkorban menghabiskan uang dan waktu. Meski bukan VIP, cuma mampu beli Tribun 1, alias kelas c, tapi setidaknya bisa pergi. Pergi nonton konser bigbang adalah konser musik pertama yang aku tonton. Sebagai pecinta arsitektur, moment ini juga kesempatan untuk melihat dunia lebih luas. Bisa ambil pelajaran gimana bentuk bangunan buat konser dan bisa tahu suasananya adalah pelajaran yang tidak bisa didapet dari dengerin musik cuma lewat mp3 atau dvd. Konsernya nanti pas tanggal 13 Oktober 2012. Masih belum tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Tetap sabar menanti dan berharap semoga, yang satu ini bisa terlaksana tanpa ada halangan dan rintangan apapun. Yang lucu pas mbae cerita waktu dia mesen tiket, dia salah nulis alamat. Harusnya Jalan Utan Jati Ini malah jalan Utang jati. Weleh-welweh..mentang2 beli tiketnya pake ngutang...hahhahaha

Kamis, 26 April 2012

Sesuatu yang Kutahu



Di sinilah aku, berdiri di atas tanah ini selama bertahun-tahun, di sudut lapang sebuah sekolah terbaik di kota Kabupaten Cianjur. Di sudut lainnya tepat di depanku, ada kawanku yang berdiri lebih tinggi dan kokoh, dan seharusnya di samping lapang voli juga ada sejenis aku yang lain, tapi setahun lalu saat kepala sekolah diganti, dia di musnahkan, entah karena sudah tua atau alasan apa.
Aku berdiri di sini sejak lama, entah sejak sekolah ini berdiri atau sebelumnya. Selama itu, banyak kejadian yang telah kusaksikan. Setiap tahun berganti, siswa datang dan pergi membawa cerita masing-masing. Ada yang menangis di bawah dahanku, ada yang tertawa di bawah rindang daunku, ada yang bersembunyi di balik badanku dan ada pula yang berbunga seperti merahnya bungaku. Aku melihatnya dan hanya menjadi saksi bisu bagi para manusia itu. Tak ada yang pernah mengingat keberadaanku selama mereka 3 tahun menuntut ilmu di sini, kecuali ketika mereka perpisahan akan mengambil foto bersama di bawah daun dan bungaku. Baru-baru ini juga mereka lebih memilih berfoto di depan gerbang yang elegan dibanding di bawah dahan-dahanku. Manusia memberi kami nama Plamboyan.
Hari minggu pagi matahari mengantarkan sinarnya pada hijaunya daunku agar aku bisa makan dengan cara fotosintesis. Sekolah sepi dari hiruk pikuk manusia karena hari libur. Pagi ini ada 4 orang wanita yang datang ke sekolah. Sepertinya bukan siswa tahun ini karena wajahnya tidak muda lagi, bukan juga guru atau karyawan, mungkin mereka pernah bersekolah di sini di tahun sebelum-sebelumnya. Mereka berkeliling mengitari setiap sudut sekolah. Angin membawa suara mereka padaku.
“ Tuh kan bener yang aku bilang, Plamboyan ini gak pernah berbunga bersamaan, yang sana berbunga dan yang ini hanya hijau dengan daun”. Salah satu dari mereka berbicara dan menunjuk ke arahku, dia berkacamata dan memakai kerudung putih, mereka di bawah kawanku.
“ Dan kalau plamboyan yang di lapangan bawah itu masih ada, pasti dia sedang gugur”.W anita itu menambahkan dengan suaranya yang terdengar sedikit sendu. Aku takjub, ternyata ada juga yang memperhatikan kami para pohon plamboyan, sampai dia tahu bahwa kami berbunga tak pernah bersamaan. Bahkan dia ingat dengan kawanku yang sudah tiada. Aku penasaran siapa dia sebenarnya.
“ Ayo cepetan, katanya mau foto-foto dibawahnya, keburu siang nih.” Wanita yang lain menanggapi. Kemudian mereka berpose diatas akar kawanku yang menyembul di atas tanah. Wanita yang berkacamata itu melihat ke arahku, dia membidikan kameranya beberapa kali padaku dari berbagai sudut. Kubisikan kata padanya melalui angin, ‘Mendekatlah ke arahku sehingga aku bisa merasakanmu lebih dekat’. Dia seperti bisa mendengar dengan hati, kakinya mendekat ke arahku. Dia duduk di atas batu di bawah dahan dan daunku sementara kawannya masih jauh disana. Aku mengenalnya, aku ingat siapa dia. Dulu saat masih memakai putih abu, dia selalu bercerita tentang cinta dan apapun padaku. Ya, kalau tak ada ketiga temannya mungkin dia akan melakukan hal yang sama, berbisik dan mengajakku berbicara. Sudah sangat lama, mungkin sekitar 10 kali bungaku mekar dan gugur.
“ Aku jatuh cinta sama kakak kelasku, dia orang yang tampan dan pintar, meski kata teman-temanku dia jutek tapi aku suka padanya.” Suatu hari diwaktu dulu, dia berbisik padaku dan menyembunyikan tubuhnya yang tambun dibalik batangku yang dua kali lebih besar dari tubuhnya. Jika manusia yang lain melihat kelakuannya mungkin akan mencap dia gila, untung hanya aku yang tahu. Dia melihat ke arah kelas di depan pohon Plamboyan yang kini sudah tiada. Di bawah kawanku itu ada seorang siswa putra yang sedang berbicara dengan dua orang gadis.
“Kayaknya aku mesti ganti kacamata, aku gak bisa lihat dengan jelas siapa cewek- cewek yang ngobrol sama Kak Bayu disana. Apa mungkin salah satu dari mereka itu pacarnya?”. Dengan resah dia berbisik lagi. Aku merasakan aura kebimbangan dalam dirinya.
“Mereka datang!” pekiknya dengan suara tertahan. Gadis itu panik dan semakin menyembunyikan tubuhnya di balik badanku. Saat mereka dekat dan tepat di bawah daun dan dahanku gadis itu mengusap dada dengan lega. Itulah pertama kali dia berbicara padaku.
“ Ah ternyata kalian, kupikir kalian tuh pacarnya Kak Bayu”. Dia bercerita menyatakan kekhawatirannya pada kedua gadis tadi, yang ternyata sahabatnya.
“ Hahahaaha..Aduh tenanglah Si, Kak Bayu itu belum punya pacar, tadi dia bilang kalau dia sakit selama seminggu ini.” Kata salah satu sahabatnya seraya tertawa geli.
“Hah!..Pantes aja aku ga pernah liat dia lewat depan kelas kita, trus sekarang gimana, dia baik-baik aja kan?” Tanya gadis yang dipanggil Si. Aku ingat namanya Shasi, dia pernah mengukir namanya di salah satu dahanku.
“ Ya, iyalah.. kalo masih sakit mah, dia ga bakal sekolah kale”. Jawab satu sahabatnya lagi sambil tertawa dan berlari, gadis itu pergi dariku mengejar sahabatnya menuju kelas yang berada tak jauh dariku.
“ Kalian cerita dong tadi ngobrol apalagi sama Kak Bayu” suaranya masih terdengar lewat bisikan angin. Aku ingat sekarang siapa gadis ini, waktu itu dia salah satu manusia yang paling sering menghabiskan waktunya di bawah rindang dan teduhnya diriku, bahkan lebih sering dari tukang kebun yang setiap hari membersihkan daun dan bungaku yang jatuh. Dan seperti yang sudah kubilang, dia satu-satunya manusia yang berkomunikasi denganku, percaya bahwa aku hidup dan bisa mendengar semua ceritanya. Apa kabar dengannya hari ini?. Sekarang dia bukan gadis remaja lagi tapi masih mempunyai aura yang sama seperti dulu, penuh cinta dan penantian. Ayolah berbisik padaku dan bercerita kemana saja selama setelah pergi dari sekolah ini.
“Aku ga bisa sering-sering pulang ke Cianjur dan menikmati udara segar seperti ini. Jakarta penuh dengan polusi dan debu.” Dia berkata pada kawannya seolah menjawab tanyaku.
“Iya, makanya ayo foto-foto yang banyak, kita juga yang di Cianjur jarang bisa sering-sering ke sekolah. Ayo kamu pose disana” kata salah satu sahabatnya mendorong tubuh Shasi mendekat padaku. Gadis itu menarik nafas panjang, aku pernah merasakan perasaaan ini sebelumnya ketika dulu.
“ Kak Bayu kelas tiga dan aku kelas dua, dia hampir lulus dari sekolah ini. Aku menyukai Kak Bayu sejak dari kelas satu, dia gak pernah tahu kalau aku suka sama dia.” Dulu dia pernah berbisik padaku dengan perasaan sedih namun gembira, rasanya itu seperti sekarang ini saat dia sedang menarik nafas.
“Tapi ga papa, meski dia gak tahu, aku sudah puas hanya dengan melihatnya. Aku pernah berharap andaikan kamu bisa bicara, tolong bisikkan pada Kak Bayu kalau aku suka dia. Mungkin harapan yang gila, bahkan dengan aku berbicara padamu seperti ini juga sudah cukup gila.” Dia menikmati angin dan menengadahkan wajahnya melihat ranting-ranting dan daunku. Kujatuhkan bunga merah di atas matanya yang dilapisi kacamata, kemudian dia tersenyum sambil memungut bungaku dan memasukkannya ke dalam saku baju seragamnya. Setiap senja saat sekolah sudah sepi, dia sering duduk bersandar padaku menikmati angin.
“Plamboyan aku sebel banget deh sama Kak Bayu. Kemarin siang waktu aku latihan Pramuka dia marah karena Aku dan Rani datang terlambat. Dihukum harus sit jump sih aku terima, tapi omongannya itu aneh. Dia bilang “kalau masuk Pramuka alesannya Cuma pengen PeDeKaTe sama Kakak kelas sih jadinya gini, kurang disiplin dan sembarangan”. Kenapa dia ngomong gitu yah. Jangan-jangan dia tahu sesuatu?” Suatu senja yang kelabu dia datang padaku dengan penuh kebimbangan.
“Aku pernah cerita padamu pohon, alasan aku masuk ektrakurikuler Pramuka hanya untuk bisa lebih dekat sama Kak Bayu, bahkan masuk ke SMA ini juga karena dia. Tapi sungguh, aku Cuma bilang ini sama kamu. Aku gak pernah bilang sama siapapun, tapi kenapa kak Bayu kayak nyindir aku yah, apa akunya yang terlalu sensitif” Shasi termenung lagi, sepertinya dia melewati hari ini kurang baik.
“ Aku ingin diberi kekuatan untuk menyatakan cinta pada Kak Bayu sebelum dia meninggalkan sekolah, karena tak banyak lagi waktu tersisa sebelum wisuda. Tapi semua itu tak pernah bisa. Aku selalu takut karena aku wanita, tak pantas menyatakan cinta lebih dulu. Atau alasan yang lebih pasti adalah bahwa aku tahu Kak Bayu tak pernah menyukaiku sehingga kalau aku bilang menyukainya maka aku akan mendapat jawaban yang mengecewakan.” Dia berbicara sambil menundukkan kepala dan mengais-ngais akarku dengan ranting yang telah kering. Waktu itu dia tidak sendiri, disampingnya ada salah satu sahabatnya yang bernama Septi.
“Jujur, sebenernya tanpa kamu tahu, aku dah minta tolong Kak Ahmad soal kamu dan Kak Bayu. Kak Ahmad itu bukan cuma sekelas sama Kak Bayu, tapi sebangku, jadi kita bisa cari tahu banyak dari dia. Dan kemarin dia bilang sesuatu soal kamu ke Kak Bayu. Aku ga bisa cerita jelas. Nanti aja kita ngobrol sama kang Ahmad gimana hasilnya” Jawab Septi penuh kehati-hatian.
“Aduh Ti, kamu bilang-bilang sama Kak Ahmad kalau aku suka sama Kak bayu?. Kamu kan dah janji kalau ini rahasia.” Shasi tampak Resah.
“Kami cuma bantuin kamu aja nyampein perasanmu ke Kak Bayu. Abis kamu tuh yah, dipendem aja tuh rasa cinta, bisa karatan nanti” Melihat ekspresi Shasi, sahabatnya berusaha menyakinkan kalau semuanya akan baik-baik saja. Mungkin saatnya semua orang tahu tentang perasaan Shasi ke Kak Bayu itu, bukan hanya aku atau ketiga sahabatnya saja.
“Tenang, tuh dia Kak Ahmad” Septi menunjuk seorang siswa yang tengah berjalan mendekati tempatku berdiri.
“Gimana Kak?, hasilnya gimana yang kita omongin kemaren” Tanya Septi tak sabar, sedang Shasi entah apa yang ada dipikirannya. Siswa yang dipanggil Kak Ahmad melihat Septi pacarnya, kemudian menatap Shasi. Seperti berat untuk berkata.
“Gimana kalau bicaranya di rumah Shasi aja, deket kan dari sekolah?. Ceritanya lumayan panjang.” Jawab Kang Ahmad sambil menghembuskan nafas.
“Oke kalau gitu kita pergi sekarang” jawab Shasi kemudian mereka pergi. Aku sedikit kecewa mengapa tidak di sini saja, di bawah daun-daunku mereka bercerita. Aku tak pernah tahu apa yang mereka bicarakan. Dan sejak itu gadis berkacamata itu tak pernah bercerita padaku lagi bahkan sampai dia pergi dari sekolah ini. Beberapa hari sejak itu , dalam senja dia hanya bersandar padaku sambil menutup mata tanpa berkata apapun. Aku tak pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya antara dia dan Kak Bayu itu.
“Dah siang nih, yuk kita balik, kamu dah ngambil banyak foto kan.” Gadis yang berbadan kecil mengajak untuk pergi.
“ Ok, udah cukup. Sekolah kita tambah keren aja yah, keliatan bagus di kamera. Ga usah jauh-jauh nyari pemandangan bagus sampe ke taman bunga.” Gadis yang lebih tinggi masih asyik dengan handponenya melihat foto dirinya bersamaku.
“ Yuk pulang” sahabat Shasi yang satunya seperti tidak sabar untuk cepat pergi, padahal aku masih ingin bersama Shasi, ingin mendengarkan dia berbicara padaku. Dan juga ada sesuatu yang harus dia tahu dariku tentang manusia bernama Kak Bayu itu, tapi bagaimana cara aku menahannya untuk tetap disini. Aku bukan binatang yang bisa mencari perhatian dengan gerakan atau suara untuk berkomunikasi dengan manusia. Meski aku punya perasaan dan bisa menjadi saksi kelak di hari akhir saat Tuhan meminta pertanggung jawaban atas kelakuan manusia, tetap saja aku hanya tumbuhan yang dirasa manusia seolah tidak hidup karena tidak bernyawa. Bagaimana caranya agar gadis yang bernama Shasi itu tahu sebuah rahasia yang aku tahu.
Dua sahabat Shasi telah lebih dulu beranjak pergi menjauh dariku, tinggal Shasi dan satu sahabatnya. Mungkin aku harus meminta bantuan angin untuk mencari perhatian Shasi.
“Waktu aku baca novel karyamu, sekarang aku tahu kenapa kemarin tiba-tiba kamu pengen ke sekolah trus ngambil foto pohon Plamboyan. Kamu punya banyak kenangan disini kan” Sahabatnya yang sedari tadi sibuk dengan handponenya angkat bicara. Shasi tersenyum.
“Plamboyan ini lebih dari sahabatku.Tepatnya semua pohon Plamboyan yang ada di sekolah ini adalah sahabatku.” Aku benar-benar bisa mendengar kerinduan dalam suaranya.
“Waktu kelas satu, aku sering menunggu Kak Bayu di bawah pohon Plamboyan itu, karena kelasnya tepat di depan pohon itu” Shasi menunjuk kawanku yang berdiri lebih kokoh dan lebih tua dariku. Aku bisa mengingatnya karena setelah senja dia akan bercerita padaku bahwa tadi siang dia menungu Kak Bayu untuk memberikan laporan soal ujian Bantara, sebuah tingkatan dalam Ekstrakurikuler Pramuka.
“ Waktu kelas dua, kelas kita disana kan.” Shasi menunjuk ruang kelas yang jaraknya hanya beberapa meter ke arah barat dariku.
“Tiap istirahat aku sering duduk disini, juga sore hari atau hari libur waktu rumahku masih di samping sekolah.” Saat itulah dia sering bercerita padaku tentang apapun, dan berkata ‘andai kamu sedikit lebih pendek maka aku akan berada di puncak dahanmu, kamu terlalu tinggi jadi kalau aku naik takut ga bisa turun”.
“Dan di pohon Plamboyan yang sekarang tidak ada, itu di depan kelas Kak Bayu, aku sering melihat dia duduk di bawah pohon sedang membaca buku atau bercanda dengan temannya.” Kini suara Shasi terdengar lebih pelan dan hampa.
“HEY….Kalian ngapain sih masih disini, cepetan pulang, ditungguin dari tadi juga” Sahabat Shasi yang tadi pergi kembali lagi, dia tampak kesal. Dan akhirnya Shasi yang menjadikan aku sahabatnya pergi juga. Dalam langkahnya dia kembali menoleh ke arahku, dengan bantuan angin kuterbangkan satu bunga menuju tangannya. Dia tersenyum dan menyimpan bungaku ke dalam dompetnya.
Senja di hari ini juga, seorang lelaki memasuki sekolah dan berbicara sebentar dengan penjaga sekolah. Bukan siswa atau guru. Dia pergi ke arah timur, kemudian berhenti sejenak, sepertinya mencari sesuatu yang hilang. Dia berbalik ke arah barat melihatku, kemudian melangkah mendekatiku. Di atas akarku dia berdiri sigap, meniup kedua telapak tangannya kemudian menaiki dahan dan batang hingga menuju puncak tertinggi bersembunyi dibalik dedaunan. Tubuhnya bersandar pada dahanku, setengah terlentang seolah dia tidur di atas permadani. Dia memejamkan matanya kemudian menarik nafas panjang. Ini pertama kalinya setelah bungaku 10 kali bersemi dan gugur, dia kembali berbaring di atas dahanku. Di masa sebelumnya saat dia masih remaja, aku dan dia setiap hari mendengarkan seorang gadis bercerita pada sebuah pohon sepertiku tentang cinta pertamanya. Gadis itu adalah Shasi dan cinta pertamanya itu adalah Bayu, seorang yang sedang melamun di atas dahanku.
“Lama tak jumpa pohon” Dia menepuk dahanku dengan lembut.
“ Apa dia masih suka cerita padamu?. Pasti tidak lagi kan?. Dulu aku bilang pada sahabatku untuk menyampaikan padanya kalau aku tak bisa nerima dia karena harus fokus belajar demi mengejar cita-citaku, kalau jodoh kami pasti jumpa lagi. Mungkin karena itulah kenapa dia tak pernah lagi bicara padamu, dia hanya diam dalam senja di bawahmu dan aku.” Lelaki itu bicara padaku tentang sesuatu yang aku tak tahu waktu dulu.
“Fokus belajar bukan alasan klise, bukan penolakan halus seperti yang dia bilang. Semua demi cita-citaku menjadi seorang dokter.” Dia menghembuskan napas dengan kuat. Aku merasakan aura kerinduan dalam dirinya.
“ Apa mungkin kami tidak berjodoh, hingga sampai kini aku tak bisa bertemu dia lagi?” Lelaki itu memejamkan mata menikmati angin. Kujatuhkan kelopak bungaku pada wajahnya.
Aku tak bisa menjawab apa yang dia tanyakan, meski aku tahu sesuatu tentang dia dan gadis yang dia bicarakan. Aku tak punya kuasa untuk berbicara meski aku adalah saksi tentang sesuatu yang aku tahu. Tunggu saja wahai manusia, Yang Maha Pencipta lebih tahu daripada aku, atas sesuatu yang aku tahu tapi kau tidak tahu.
SELESAI

Senin, 19 Maret 2012

Bawang kucai dan Pangeran

Dalam senja yang temaram, sang pangeran meninggalkan kawannya sebentar lalu menghampiri seorang gadis yang sedang duduk termenung sendiri.
"Bawang kucai,Jangan lupa yah nanti malam datang ke acara pesta ulang tahunku"
Si gadis tertegun mendengar perkataan pangeran kemudian dia menjawab.
" Iya, tapi aku tidak bisa berjanji, karena aku punya urusan malam ini"
" Pokoknya kamu harus datang, aku akan menunggu" pangeran tampak sedikit kecewa mendengar jawaban bawang kucai, kemudian dia pergi.
Bawang Kucai membayangkan bagaimana suasana pesta nanti malam, pati ramai dan gemerlap. Akan berkumpul tamu dan sahabat pangeran dengan kado dan pakaian yang indah. Lalu apalah artinya seorang bawang kucai. Dunia dia dan dunia pangeran sungguh berbeda.Dia tak mungkin bisa hadir dan masuk dalam lingkungan yang menurutnya berbeda. Bawang kucai tidak siap untuk memasuki dunia gemerlap itu, terlebih lagi, saat dimana pangeran mengundangnya untuk datang, itu semua hanya mimpi belaka. Dia harus terbangun dari tidurnya.

Minggu, 18 Maret 2012

A different masterplan


kata mereka ' it's our masterplan', sebuah rencana meraih mimpi
mereka mewujudkan mimpi mengelilingi dunia dengan ilmu dan keberanian yang dimiliki...
lalu dengan apa aku ikut serta,..
menangis karena iri..
tak ada yang kubisa, tak ada yang kupunya atau mungkin terlalu banyak bermimpi
mimpi mimpiku satu persatu jatuh menjadi sebuah bualan yg tak berharga..
omong kosong

meski lambat dalam langkah aku tak akan menyerah
meski butuh beribu waktu aku kan tetap maju
meski hanya dunia kecil yang tak diketahui, ku kan tetap arungi

kembali melihat layar hitam
layar yang dipenuhi garis lurus, melengkung bahkan tak beraturan
mimpi dan dunia yang kukelilingi ada di situ dalam sebuah bentuk 2 dimensi
bergerak ke kiri dan ke kanan, berputar, bercermin dan berbalik, masih tak beraturan
sampai kapan kebuntuan ini terjadi, apa aku yang terlalu bebal
hanya beberapa jam waktu tersisa untuk sebuah pembuktian bahwa aku ikut serta
mengakhiri note dengan sebuah ucapan untuk diri sendiri
"betapa diri ini tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka, bahkan jika hanya dibandingkan dengan kawan di sekelilingku"
kembali menekuni yang kusebut siteplan
sebuah masterplan dalam duniaku

Jumat, 16 Maret 2012

Tanpa makna

Masih dalam beku air mata, menatap dunia yang begitu sempit
Dalam ruang yang tak bersudut menapaki langkah yang selalu abu
terpejam menari melagukan lagu semu hening nan mendayu
samar dalam buram entah apa yang dikata
tanpa makna tanpa isi tanpa bunyi

Rabu, 07 Maret 2012

Kalimat itu

ketika kalimat itu terucap dari mulut mereka
Ada sedikit perih dalam hati saat harus menjawab tawaran itu
Aku tahu mereka menyayangiku, peduli dan perhatian
Lalu Kenapa aku selalu menjawab dengan menangis
Hati dan jiwaku tiba-tiba hancur
benar-benar terasa luka hati ini
Egoku berteriak dengan suara yang tak terdengar
Aku tak mau ditawari atau ditunjukan
aku ingin mendapatkannya sendiri meski sulit
Sebuah Kesombongan tiada akhir
Haruskah kukatakan pada mereka bahwa aku yang disayangi mereka telah menjadi gila

Tentang gila, aku teringat akan Heidi,juga Difta
Apa mereka salah satu alasan kenapa aku sendiri sampai detik ini?
Terlalu lama aku bersama mereka hingga tanpa sadar menjadi tua
terlalu mesra dengan khayalan hingga tak mengenal sekelilingku
Setiap waktu aku menunggu hadirnya difta, atau cukup hanya Heidi saja
Namun sampai sejuah ini Difta tak pernah hadir dalam nyata
aku terus menciptakan heidi heidi yang lain untuk mengobati sepiku
tapi dunia membangunkanku bahwa hidup tak pernah bisa semudah yang diinginkan

Lalu aku teringat ibu
yang menyayangiku dan menghkawatirkanku
tak ingin aku membuatnya terlalu lama menunggu
pencarian tenangku dibuat menjadi cepat karena penantian ibu
demi waktu yang tak pernah kompromi dengan siapapun
aku membuat luka dalam hati ibu jika terus mencari sendiri

Lalu Allah yang Maha Pengasih
Dimanakah adam yang kucari itu
Meski Aku melihatnya dengan hati
kurasa Adamku sedang mendekat padaku dan menujuku
Adakah aku harus menyerah dan berjalan tanpa hati
menyambut adam yang dibawa mereka
Katakan padaku hingga tak ada yang terluka
baik aku, dia, dan mereka

Jumat, 27 Januari 2012

Cintaku kamu

Vocal : Dhisa
Pencipta : Yovie Widianto

ku merasa saat kau datang kembali
mesti aku mencoba bertahan dan hindari
oh mengapa kau datang mengganggu lagi
di saat kau tak mungkin berada di sisiku

ku sadari meski bintang bersinar di langit indah
aku tak akan mampu menggapai sinarnya
dirimu kan selalu di sana dengannya
takkan berubah meski cintaku kamu

oh mengapa kau datang mengganggu lagi
di saat kau tak mungkin berada di sisiku

ku sadari meski bintang bersinar di langit indah
aku tak akan mampu menggapai sinarnya
dirimu kan selalu di sana dengannya
takkan berubah meski cintaku kamu


Dhisa Cintaku Kamu
Suara adzan itu mengembalikan ingatanku ke beberapa tahun silam, waktu ku kecil di kampung dulu. Sebelum adzan tiba, saat anak-anak lelaki berpuji-pujian di mesjid mengagungkan asmaNya, aku akan bersiap memakai kain sarung menutupi celana pendekku yang selutut, memilih kerudung ibu yang bisa menutupi kepala tapi tidak menutupi poniku.Kuambil kitab suci ,tak lupa dengan "tutunjuk" yang dibuat oleh ...bapa, lalu pergi mengaji. Dalam rumah panggung yang berdindingkan anyaman bambu (bilik),rekar alas alquran berderet panjang di bawah lampu yang kurang terang. Kami berputar, mengaji bergiliran diajari guru ngaji. Magrib. Subuh.dzuhur. Ya Allah, aku rindu suasana itu.
Wangi itu, minyak wangi dari mekah, mengingatkanku pada waktu SMP dulu saat baru pindah rumah. Wangi dari tubuh para guru ngaji. Aku harus pergi jauh ke kampung sebelah agar bisa mengaji agama. Rumah baruku yang dikota,tak ada pengajian untk anak seusiaku. Fiqih,tauhid,tajwid,baca tulis Qur'an,hapalan hadis, hapalan kitab sapinah,mizan, terjadwal dengan rapi setiap harinya. Menyesal,Aku berhenti mengaji dengan beribu alasan pada ibu. Aku bilang kejauhan, ibu kecewa, dia bilang dulu dia lebih jauh lagi pergi ke pengajian, melewati sungai dan sawah, sedang aku masih bisa ditempuh dengan naik angkot. Aku mencari alasan lain hingga ibu bilang terserah. Aku berhenti hanya karena hal sepele, ketidakmampuanku untuk bergaul dengan teman-teman sepengajian menjadikanku terasa terasing sendiri di kampung orang. Jika aku pergi dari rumah setelah magrib, aku akan ketinggalan sholat berjamaah dan menjadi paling akhir datang. Jika aku datang sebelum magrib, surau masih kosong, hanya ada bapa-bapa muadzin yang tak ku kenal, membuatku tidak nyaman,maka besoknya aku akan menunggu magrib di pos kamling sendirian dan merasa kikuk saat ada orang lewat. Jika lagi beruntung, aku akan pergi ke rumah temanku dan menunggu magrib disana, tapi kadang dia sering tidak pergi ngaji ke surau. Aku juga merasa tidak nyaman bertamu di rumah orang saat menjelang magrib. Alsan-alasan itu tak kusebutkan pada ibu,cukup kukatakan kejauhan, maka ibu akan memarahiku dengan ucapan "dasar males". Aku dulu berharap ibu pindah rumah ke kampung itu agar bisa ngaji lebih deket, atau ada pengajian seperti itu dikampungku. Tapi itu tidak prnah terjadi. Ya Allah, aku minta ampun padaMu.
Aku rindu masa-masa itu ya Rabb. Pintaku kini, bantulah aku untuk lebih dekat denganMu. Saat ini di tempat perantauanku yang jauh dari orang tua, bukan tidak ada pengajian. Hanya saja aku masih sibuk dengan dunia. Pengajian itu ada di pagi hari dan siang saat aku harus bekerja. Di waktu libur, aku pergi untuk kuliah. Jadi kesempatan itu tak pernah bertemu. Ijinkan aku menghadiri majlis-majlisMu Allah. Aku rindu akan ilmu-ilmu Engkau. Masukanlah aku dalam golongan yang senantiasa menghadiri pengajian.

Senin, 09 Januari 2012

Mimpi gila

Aku kemping gak bawa baju atau apa apa, datang terlambat saat hari sudah mau gelap.Aku meminjam baju Rinrin karena dia pulang, gak ikut nginep. Bajunya cuma kaos tipis, tapi lumayan daripada aku hanya memakai satu baju saja.
Waktu kumpul di api ungun, seorang pria mau meminjamkan jaketnya padaku, dia masuk ke tendanya, tapi kemudian pria lain melepas jaketnya dengan cepat lalu memakaikannya padaku.Tebal dan hangat. Aku gak kenal siapa mereka. Aku datang ke sini sendiri. Seusai kumpul Aku masuk tenda untuk tidur, dengan jaket yang tadi di pinjamkan jadi lumayan hangat untuk melawan udara pegunungan yang sangat dingin.Tapi kemudian Aku membagi jaketku pada seorang gadis remaja yang mengigil kedinginan padahal dia sudah pakai jaket dan kaos kaki.
" Deketan aja tidurnya sebelah sini nanti biar jaketnya bisa dipakai berdua." Aku menawari si gadis yang kedinginan.
" oh iya, makasih kak" Jawabnya kemudian merapat.
"Jaketnya punya kakak bukan, ini sama kayak punya kakakku" tanya dia saat jaket itu menutupi bahunya dan bahuku.
" Bukan punyaku, ini tadi ada yang minjemin. Mungkin itu kakakmu"
" Pasti bukan, soalnya kak Radit orangnya pelit" jawabnya sambil menguap kemudian memejamkan mata untuk tidur.

Pagi tiba, aku pergi ke tempat pemandian dan menikmati pemandangan sekitarnya sendirian.
" Cuaca dingin sekali, kamu kuat yah gak pake jaket." pria yang meminjamkan jaketnya semalam datang menghampiriku.Aku hanya bisa menjawab dengan senyuman, karena kurasa dia harusnya tahu kenapa aku gak pake jaket.
" Jaketku mana?" tanya dia kemudian.
" oh itu... dipake temen setendaku, nanti biar aku ambil dari dia" pasti dia kesal karena aku malah minjemin ke orang. Tapi biarlah kan yang pake adiknya.
"Kamu tahu ga, apa aja caranya buat mengatasi dingin kayak gini selain pake jaket."
"Bikin api ungun"
" emh..bisa, selain itu apa lagi?" dia menatapku dengan mata menyelidik. Aku melihat dia senyum, lumayan manis.Aku menggelengkan kepala karena ga punya jawaban lain.
Dia mendekat padaku, dalam hitungan detik tangannya memeluk tubuhku kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Aku benar-benar membeku seperti es karena terkejut, tak ada tenaga untuk mendorong tubuhnya menjauh dariku atau hanya untuk sekedar memalingkan muka, terlalu cepat semuanya terjadi. Bibirnya kemudian melumat bibirku dengan lembut, aku masih terpaku. Hanya dalam hitungan detik saja kurasa semuanya berlangsung. Dia menjauhkan wajahnya dari wajahku kemudian tersenyum,tangannya menyentuh jemariku yang sedingin es balok.
" aduh..Ternyata bukan jadi hangat, malah jadi makin dingin" katanya dengan terkejut yang dibuat-buat kemudian tersenyum lagi.
Aku melangkah pergi menjauhinya tanpa berkata apapun, benar-benar gila dia. Orang gila asli. Tapi... kenapa aku nggak berontak, huh..apa aku yang sudah gila.