Senin, 09 Januari 2012

Mimpi gila

Aku kemping gak bawa baju atau apa apa, datang terlambat saat hari sudah mau gelap.Aku meminjam baju Rinrin karena dia pulang, gak ikut nginep. Bajunya cuma kaos tipis, tapi lumayan daripada aku hanya memakai satu baju saja.
Waktu kumpul di api ungun, seorang pria mau meminjamkan jaketnya padaku, dia masuk ke tendanya, tapi kemudian pria lain melepas jaketnya dengan cepat lalu memakaikannya padaku.Tebal dan hangat. Aku gak kenal siapa mereka. Aku datang ke sini sendiri. Seusai kumpul Aku masuk tenda untuk tidur, dengan jaket yang tadi di pinjamkan jadi lumayan hangat untuk melawan udara pegunungan yang sangat dingin.Tapi kemudian Aku membagi jaketku pada seorang gadis remaja yang mengigil kedinginan padahal dia sudah pakai jaket dan kaos kaki.
" Deketan aja tidurnya sebelah sini nanti biar jaketnya bisa dipakai berdua." Aku menawari si gadis yang kedinginan.
" oh iya, makasih kak" Jawabnya kemudian merapat.
"Jaketnya punya kakak bukan, ini sama kayak punya kakakku" tanya dia saat jaket itu menutupi bahunya dan bahuku.
" Bukan punyaku, ini tadi ada yang minjemin. Mungkin itu kakakmu"
" Pasti bukan, soalnya kak Radit orangnya pelit" jawabnya sambil menguap kemudian memejamkan mata untuk tidur.

Pagi tiba, aku pergi ke tempat pemandian dan menikmati pemandangan sekitarnya sendirian.
" Cuaca dingin sekali, kamu kuat yah gak pake jaket." pria yang meminjamkan jaketnya semalam datang menghampiriku.Aku hanya bisa menjawab dengan senyuman, karena kurasa dia harusnya tahu kenapa aku gak pake jaket.
" Jaketku mana?" tanya dia kemudian.
" oh itu... dipake temen setendaku, nanti biar aku ambil dari dia" pasti dia kesal karena aku malah minjemin ke orang. Tapi biarlah kan yang pake adiknya.
"Kamu tahu ga, apa aja caranya buat mengatasi dingin kayak gini selain pake jaket."
"Bikin api ungun"
" emh..bisa, selain itu apa lagi?" dia menatapku dengan mata menyelidik. Aku melihat dia senyum, lumayan manis.Aku menggelengkan kepala karena ga punya jawaban lain.
Dia mendekat padaku, dalam hitungan detik tangannya memeluk tubuhku kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Aku benar-benar membeku seperti es karena terkejut, tak ada tenaga untuk mendorong tubuhnya menjauh dariku atau hanya untuk sekedar memalingkan muka, terlalu cepat semuanya terjadi. Bibirnya kemudian melumat bibirku dengan lembut, aku masih terpaku. Hanya dalam hitungan detik saja kurasa semuanya berlangsung. Dia menjauhkan wajahnya dari wajahku kemudian tersenyum,tangannya menyentuh jemariku yang sedingin es balok.
" aduh..Ternyata bukan jadi hangat, malah jadi makin dingin" katanya dengan terkejut yang dibuat-buat kemudian tersenyum lagi.
Aku melangkah pergi menjauhinya tanpa berkata apapun, benar-benar gila dia. Orang gila asli. Tapi... kenapa aku nggak berontak, huh..apa aku yang sudah gila.

2 komentar: