Senin, 19 Maret 2012

Bawang kucai dan Pangeran

Dalam senja yang temaram, sang pangeran meninggalkan kawannya sebentar lalu menghampiri seorang gadis yang sedang duduk termenung sendiri.
"Bawang kucai,Jangan lupa yah nanti malam datang ke acara pesta ulang tahunku"
Si gadis tertegun mendengar perkataan pangeran kemudian dia menjawab.
" Iya, tapi aku tidak bisa berjanji, karena aku punya urusan malam ini"
" Pokoknya kamu harus datang, aku akan menunggu" pangeran tampak sedikit kecewa mendengar jawaban bawang kucai, kemudian dia pergi.
Bawang Kucai membayangkan bagaimana suasana pesta nanti malam, pati ramai dan gemerlap. Akan berkumpul tamu dan sahabat pangeran dengan kado dan pakaian yang indah. Lalu apalah artinya seorang bawang kucai. Dunia dia dan dunia pangeran sungguh berbeda.Dia tak mungkin bisa hadir dan masuk dalam lingkungan yang menurutnya berbeda. Bawang kucai tidak siap untuk memasuki dunia gemerlap itu, terlebih lagi, saat dimana pangeran mengundangnya untuk datang, itu semua hanya mimpi belaka. Dia harus terbangun dari tidurnya.

Minggu, 18 Maret 2012

A different masterplan


kata mereka ' it's our masterplan', sebuah rencana meraih mimpi
mereka mewujudkan mimpi mengelilingi dunia dengan ilmu dan keberanian yang dimiliki...
lalu dengan apa aku ikut serta,..
menangis karena iri..
tak ada yang kubisa, tak ada yang kupunya atau mungkin terlalu banyak bermimpi
mimpi mimpiku satu persatu jatuh menjadi sebuah bualan yg tak berharga..
omong kosong

meski lambat dalam langkah aku tak akan menyerah
meski butuh beribu waktu aku kan tetap maju
meski hanya dunia kecil yang tak diketahui, ku kan tetap arungi

kembali melihat layar hitam
layar yang dipenuhi garis lurus, melengkung bahkan tak beraturan
mimpi dan dunia yang kukelilingi ada di situ dalam sebuah bentuk 2 dimensi
bergerak ke kiri dan ke kanan, berputar, bercermin dan berbalik, masih tak beraturan
sampai kapan kebuntuan ini terjadi, apa aku yang terlalu bebal
hanya beberapa jam waktu tersisa untuk sebuah pembuktian bahwa aku ikut serta
mengakhiri note dengan sebuah ucapan untuk diri sendiri
"betapa diri ini tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka, bahkan jika hanya dibandingkan dengan kawan di sekelilingku"
kembali menekuni yang kusebut siteplan
sebuah masterplan dalam duniaku

Jumat, 16 Maret 2012

Tanpa makna

Masih dalam beku air mata, menatap dunia yang begitu sempit
Dalam ruang yang tak bersudut menapaki langkah yang selalu abu
terpejam menari melagukan lagu semu hening nan mendayu
samar dalam buram entah apa yang dikata
tanpa makna tanpa isi tanpa bunyi

Rabu, 07 Maret 2012

Kalimat itu

ketika kalimat itu terucap dari mulut mereka
Ada sedikit perih dalam hati saat harus menjawab tawaran itu
Aku tahu mereka menyayangiku, peduli dan perhatian
Lalu Kenapa aku selalu menjawab dengan menangis
Hati dan jiwaku tiba-tiba hancur
benar-benar terasa luka hati ini
Egoku berteriak dengan suara yang tak terdengar
Aku tak mau ditawari atau ditunjukan
aku ingin mendapatkannya sendiri meski sulit
Sebuah Kesombongan tiada akhir
Haruskah kukatakan pada mereka bahwa aku yang disayangi mereka telah menjadi gila

Tentang gila, aku teringat akan Heidi,juga Difta
Apa mereka salah satu alasan kenapa aku sendiri sampai detik ini?
Terlalu lama aku bersama mereka hingga tanpa sadar menjadi tua
terlalu mesra dengan khayalan hingga tak mengenal sekelilingku
Setiap waktu aku menunggu hadirnya difta, atau cukup hanya Heidi saja
Namun sampai sejuah ini Difta tak pernah hadir dalam nyata
aku terus menciptakan heidi heidi yang lain untuk mengobati sepiku
tapi dunia membangunkanku bahwa hidup tak pernah bisa semudah yang diinginkan

Lalu aku teringat ibu
yang menyayangiku dan menghkawatirkanku
tak ingin aku membuatnya terlalu lama menunggu
pencarian tenangku dibuat menjadi cepat karena penantian ibu
demi waktu yang tak pernah kompromi dengan siapapun
aku membuat luka dalam hati ibu jika terus mencari sendiri

Lalu Allah yang Maha Pengasih
Dimanakah adam yang kucari itu
Meski Aku melihatnya dengan hati
kurasa Adamku sedang mendekat padaku dan menujuku
Adakah aku harus menyerah dan berjalan tanpa hati
menyambut adam yang dibawa mereka
Katakan padaku hingga tak ada yang terluka
baik aku, dia, dan mereka