Rabu, 26 Januari 2011

*BILA aku jatuh cinta*

Terdengar decitan rem motor balap yang memilukan, setengah detik saja jika Rani tak menarik tubuh Salsabila, maka dia akan remuk tertabrak, Salsabila sangat terkejut, aliran darahnya berhenti mengalir ke wajahnya sehingga menjadi pucat pasi dan terpaku.
Pengendara motor membuka helmnya, dia ternyata Faradila teman sekelas Rani dan Salsabila, keringat membasahi wajahnya, terpancar ketegangan di wajah Faradila yang akrab di sapa Dila.
“Hey Keong…!!! Jalan tuh di samping dong, jangan ditengah-tengah seenaknya kayak gitu, kalau ketabrak mampus tau!”
Wajah Salsabila yang pasi berubah jadi merah padam mendengar kata-kata Dila.
“Enak aja nyalahin orang, harusnya kamu yang hati-hati, emangnya jalan sekolah ini Circuit apa.!? Ngebut seenaknya , lagian kalau mau lewat ..bunyiin tuh klakson, dasar Kudil.!!” Rani nyerocos marah seperti petasan yang meledak, tubuhnya masih terasa gemetaran gara-gara terkejut tadi, Dila menekuk wajahnya heran.
“kenapa kamu yang sewot, aku nasehatin si Keong kok” jawab Dila kemudian memakai helmnya kembali.
“Apa.!? Ngomong kayak gitu dibilang nasehat? Udah tau salah malah nyalahin orang” timpal Rani tambah kesal.
“udah deh sorry.! Aku lagi buru-buru” Faradila menggas motornya dengan kencang menuju gerbang sekolah, sekilat menghilang dari pandangan mereka berdua.
“kamu gak apa-apa kan Bil.?” Rani mengusap pundak Salsabila yang sedang tertunduk, matanya tertuju pada secarik kertas, Bila memungut kertas itu,ternyata kertas itu surat ijin keluar sementara punyaDila. Tanpa berkata Salsabila berlari menuju gerbang sekolah dimana Dila dan pak satpam bertengkar mulut. Tanpa surat ijin, siswa dilarang keluar dari gerbang sekolah.
“ Hey…ini…” Bila mencoba memberikan surat itu kepada Dila,tapi Dila tak melirik sedikitpun malah berteriak keras.
“ Jangan ikut campur keong” teriaknya penuh kekesalan.Salsabila terkejut dibuatnya,wajahnya tanpa ekspresi. Tiba-tiba Rani merebut surat itu dari tangan Salsabila kemudian menunjukan surat itu tepat di hidung Dila.
“Bila yang cantik,Faradila tuh hampir bikin kamu mati,mau ditolong malah balik marah.mending buang aja surat ijin ini ke tong sampah yuk.” Rani mengiming-iming surat itu kemudian menjatuhkan ke tanah.surat itu melayang-layang tertiup angin.Rani menggusur tangan Salsabila pergi menjauh,mencegah menolong Dila mengambil surat itu.
“Keong !! makasih yah”terdengar teriak Dila dari kejauhan.

^_*

“Bil,maaf yah,aku bukannya tega sama kamu, masalahnya aku juga suka sama kak rudy,jadi waktu dia nembak ,aku terima aja”Rani berkata dengan penuh perasaan bersalah.Salsabila mengatakan pada Rani bahwa dia menyukai kak Rudy,kakak kelas mereka.Rani berjanji akan jadi mak comblang antara kak Rudy dengan Salsabila. Mereka berdua selalu memperhatikan gerak-gerik kakak kelasnya itu. Rani dan Salsabila menggunakan berbagai cara untuk mendekatinya,tapi yang pasti Rani yang lebih berhasil karna Salsabila lebih pendiam, akhirnya Rani pun menyukai kak Rudy.
“Kenapa mesti minta maaf,kalau kalian mau pacaran ya pacaran aja,memangnya apa hubunganya denganku” Salsabila tersenyum geli melihat ekspresi Rani yang tegang.
“Kan kamu juga suka sama kak Rudy”
“Kalaupun aku suka,aku tidak punya hak apa-apa.baguslah kalau kalian pacaran.jadi taktik kita deketin cowok berhasil dong” Kata-kata Salsabila begitu ringan tidak seperti yang dibayangkan Rani. Sepertinya ketika dulu selalu mengatakan aku suka kak Rudy bagi Salsabila hanya lelucon belaka.Memang benar,Salsabila hanya mengaguminya sebagai kakak kelasnya yang serba bisa bukan seperti Rani yang jatuh cinta.
“Beneran kamu ga marah” Tanya Rani masih penasaran.
“marah sih nggak…cuman merasa kalah”
“makanya keong,kamu tuh harus ngomong,jangan si Rani aja yang cerewet,kalau kamu nyuruh si Rani ngomong suka sama cowok,ya pasti cowok itu nyangka Rani yang suka sama dia,bukan kamu” celetuk Dila tiba-tiba dari belakang mereka . Ternyata sejak tadi Dila mendengarkan mereka. Rani dan Salsabila begitu terkejut,bukan karna kata-kata Dila melainkan karena melihat wajah Dila yang kusut seperti bangun tidur.
“Sejak kapan lo nguping, jangan ikut campur !...pergi sana!!” Rani berteriak kaget.
“aku ga nguping tapi ngupil” Dila malah nyengir kuda menambah kekacauan penampilanya.
“Kamu tuh mandi pagi nggak?” Bila tersenyum bertanya.
“Pastinya juga nggak Bil,tampangnya aja kayak gini” Rani menimpali.
“Mandi pagi sih , tapi pagi hari kemarin” jawab Dila nyengir.Rani menekuk wajahnya jijik tapi Salsabila malah tersenyum geli.
“Soalnya gini keong,kalau belum punya pacar aku nggak bakalan mandi” tambah Dila.
“Gimana bisa punya pacar. Dari jauh aja udah kecium baunya,pastinya cewek-cewek pada kabur” kata Rani sambil terbahak-bahak.Dila tak menghiraukan perkataan Rani, dia malah asik memasukkan jari kelingkingnya ke hidung mencari debu yg tertinggal di situ alias ngupil. Salsabila hanya melototi Dila tanpa ekspresi, seumur dia hidup baru pertama kali punya temen sejorok Dila. Sebenarnya Dila itu tampan ,tapi hidungnya yang mancung dan mata indahnya tertutupi oleh wajah kucel dan rambut yang acak-acakan, jadi samar deh ketampananya,apalagi kalau melihat dia sedang ngupil . Dila juga pintar, tapi sikapnya yang usil pada temen-temen atau pada guru tak kenal waktu menjadikanya di cap anak nakal. Coba kalau Dila rajin merawat diri dan rajin belajar,pasti dia jadi idola di sekolah ini.kenyataanya Dila terkenal di sekolah karena sikap jailnya dan pereman sekolah,seorang Salsabila pun menyukainya,tapi bagaimana dangan Dila sendiri.

Dila tidak suka melihat keluguan Salsabila yang hanya diam kalau di ejek temenya,atau malah Rani yang sibuk membalas kalau Salsabila disakiti.Dila benar-benar tidak suka pada kelemahan Salsabila seperti itu.makanya Dila sering berkata kasar dan mengganggunya hanya sekedar ingin melihat Bila melawanya.tapi sekeras apapun Dila mencoba membuat Salsabila marah dia tak pernah berhasil. Salsabila hanya terdiam, yang membuat heran Dila akhir-akhir ini tanpa sadar matanya sering memperhatikan Salsabila,sehingga rasa tidak suka melihat kelemahan Salsabila berubah menjadi ingin melindunginya.
“Bila !! tolong beri contoh ke depan” Bu Rita melempar soal fisikanya, dengan segera Dila lari kedepan kelas, Salsabila yang sudah berdiri jadi kebingungan dibuatnya.
“Beri contoh apa Bu?” tanya Dila sedikit linglung, terang saja dia bingung karena sedari tadi Dila tidak memperhatikan Bu Rita, mata dan pikiranya tertuju pada Salsabila, makanya Dila terkejut setengah mati ketika namanya dipanggil. Sementara Dila bingung, Salsabila dan teman sekelasnya merasa heran , sebenarnya siapa yang Bu Rita panggil , perasaan mereka mendengar Bu Rita memanggil Bila
”bukan Dila”.? Bu Rita mendehem sambil tersenyum.
“Maksud Ibu, Bila ‘Salsabila’ bukan kamu” Bu Rita memperjelas, kontan seisi kelas terbahak. Dila memang sering tidak memperhatikan guru, tapi kalau mendadak budeg baru kali ini.
Lain hari Ketika pelajaran matematika Salsabila kebingungan, diulang berapa kali pun Salsabila belum mengerti. Apalagi Pak Thomas menyuruh dia ke depan untuk menyelesaikan satu soal yang membuatnya sulit. wajah Salsabila terlihat pucat pasi.
“Ya silahkan Bila, selesaikan soalnya di depan” perintah Pak Thomas.
“Jangan yang ini dong!, nomor berikutnya aja” teriak Salsabila dalam hati.
Dila melihat kekacauan di wajah Salsabila, dengan segera dia ke depan dan menyelesaikan soalnya dengan lancar. Teman sekelasnya mengulum senyum, sedangkan Pak Thomas tampak kebingungan. Dia bangun dari duduknya kemudian melototi Dila yang menulis dengan cepat di papan tulis.
“Pak lain kali kalau manggil Bila harus lengkap, Salsabila gitu.! Soalnya Dila mulai budeg” celetuk Bram, seisi kelas menahan tawa.
“jadi….Dila sangka aku panggil dia?”
“Betuuuull” seisi kelas menjawab
“memangnya Bapak bukan manggil saya ya?” Dila pura-pura bego dan berhenti menulis.
“teruskan teruskan, memang benar kau harus diperiksa di THT, nomor berikutnya saja buat Salsabila” Pak Thomas mengangguk-anggukan kepalanya, entah apa yang dia pikirkan.
Dila tersenyum sendiri, biarlah teman-tamannya berpikir dia bego dan lucu, yang jelas dia sangat senang melihat wajah Bila yang tenang seperti sekarang. Kalau tidak pura-pura budeg bagaimana caranya menolong Salsabila.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar