Selasa, 09 Oktober 2012

Romawi

Aku tidur dengan memakai daster gombrong punya ibuku. Setiap kali tidur sepertinya  Ruh telah keluar dari raga fuzi kemudian gentayangan ke sutu tempat. Baik itu tempat yang belum fuzi singgahi atau yang pernah dia lalui. Seperti malam ini, aku dengan memakai baju daster yang kupakai tidur, pergi ke sebuah pertemuan arsitektur. Disana banyak sekali orang, ada yang kukenal  dan ada juga yang tidak. Kerumunan orang itu dibagi menjadi dua untuk bersaing memainkan sebuah drama.Cerita yang aku bawakan yaitu tentang romawi. Aku tidak bisa memilih karena aku kalah voting. Aku sedih karena terpisah dengan Gery. Dia ada di grup sebelah dengan teman-teman yang lain. Ada yang menarik perhatianku dari grup sebelah, entah siapa namanya, bukan orang yang kukenal. Tapi aku tahu dia menyukaiku dan aku akan menyukainya. Aku bersama gery dan teman kampus yang lain. Sebelum bertanding panitia menyuruh untuk bersalaman dan saling mengenal dulu satu sama lain. grup sebelah berderet menerima salam dan grup aku berjalan beriringan menghampiri mereka. Seperti akan memulai sebuah pertandingan sepak bola. Saat tiba aku berhadapan dengan dia, (sebut saja dia Kang Kyung Jun, karena perawakannya mirip dia). Dia tidak menyebutkan namanya siapa dan tidak bersalaman, dia memindahkan uraian rambutku yang tadinya di bahu kiri menjadi ke bahu kanan. Dia mendorong orang yang didepan dan belakangku yang kebanyakan lelaki, sehingga akutidak berhimpitan dengan mereka. 

Aku terbangun, kemudian minum dan niat untuk puasa di hari besok. Aku tertidur lagi.

Aku makan di sebuah restoran lesehan dengan teman-temanku. Kang kyung jun duduk di meja lain berdua dengan asistennya. Aku memandangnya, berusaha melihat wajahnya dengan jelas agar saat bangun aku bisa ingat wajahnya. Asistennya melihatku memandang kyun joon, sambil tersenyum kepadaku dia berbisik dan menyikut bahwa aku tengah memperhatikannya. Tapi Kyung joon tak menghiraukan asistennya, dia hanya memandang lurus ke depan dan terus menikmati makanannya. Saat setelah aku memalingkan pandangan, barulah dia melihatku dengan sekilas. Aku yakin dalam hatiku bahwa aku akan menyukai dia dan dia akan menyukaiku, tapi siapa dia, apa pekerjaannya, bagaimana rupanya tak jelas.



Saat bangun aku penasaran dengan Bangsa Romawi. Jelas itu ada dalam Al-Qur'an yaitu Ar-Rum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar