Aku tidur dengan memakai daster gombrong punya ibuku. Setiap
kali tidur sepertinya Ruh telah keluar
dari raga fuzi kemudian gentayangan ke sutu tempat. Baik itu tempat yang belum
fuzi singgahi atau yang pernah dia lalui. Seperti malam ini, aku dengan memakai
baju daster yang kupakai tidur, pergi ke sebuah pertemuan arsitektur. Disana
banyak sekali orang, ada yang kukenal
dan ada juga yang tidak. Kerumunan orang itu dibagi menjadi dua untuk
bersaing memainkan sebuah drama.Cerita yang aku bawakan yaitu tentang romawi.
Aku tidak bisa memilih karena aku kalah voting. Aku sedih karena terpisah
dengan Gery. Dia ada di grup sebelah dengan teman-teman yang lain. Ada yang
menarik perhatianku dari grup sebelah, entah siapa namanya, bukan orang yang
kukenal. Tapi aku tahu dia menyukaiku dan aku akan menyukainya. Aku bersama
gery dan teman kampus yang lain. Sebelum bertanding panitia menyuruh untuk
bersalaman dan saling mengenal dulu satu sama lain. grup sebelah berderet
menerima salam dan grup aku berjalan beriringan menghampiri mereka. Seperti
akan memulai sebuah pertandingan sepak bola. Saat tiba aku berhadapan dengan
dia, (sebut saja dia Kang Kyung Jun, karena perawakannya mirip dia). Dia tidak
menyebutkan namanya siapa dan tidak bersalaman, dia memindahkan uraian rambutku
yang tadinya di bahu kiri menjadi ke bahu kanan. Dia mendorong orang yang
didepan dan belakangku yang kebanyakan lelaki, sehingga akutidak berhimpitan
dengan mereka.
Aku terbangun,
kemudian minum dan niat untuk puasa di hari besok. Aku tertidur lagi.
Aku makan di sebuah restoran lesehan dengan teman-temanku.
Kang kyung jun duduk di meja lain berdua dengan asistennya. Aku memandangnya,
berusaha melihat wajahnya dengan jelas agar saat bangun aku bisa ingat wajahnya.
Asistennya melihatku memandang kyun joon, sambil tersenyum kepadaku dia
berbisik dan menyikut bahwa aku tengah memperhatikannya. Tapi Kyung joon tak
menghiraukan asistennya, dia hanya memandang lurus ke depan dan terus menikmati
makanannya. Saat setelah aku memalingkan pandangan, barulah dia melihatku
dengan sekilas. Aku yakin dalam hatiku bahwa aku akan menyukai dia dan dia akan
menyukaiku, tapi siapa dia, apa pekerjaannya, bagaimana rupanya tak jelas.
Saat bangun aku penasaran
dengan Bangsa Romawi. Jelas itu ada dalam Al-Qur'an yaitu Ar-Rum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar